Home

Minggu, 31 Juli 2016

Kisah Menakjubkan Orang Yang Mengharapkan Ridho Allah





Kisah ini menakjubkan yang disampaikan seorang da’i, demikianlah ceritanya:

 Suatu hari aku bersafar dari Thaif menuju Riyadh bersama istri  dan anak-anakku. Akan tetapi di tengah jalan mobilku rusak. Tatkala itu cuaca panas, maka akupun berhenti di dekat salah satu pom bensin (tempat peristirahatan yang juga lengkap dengan warung serta bengkel).
Maka akupun mengecek mobilku dengan memanggil seorang montir yang ada di  bengkel sekitar pom bensin tersebut. Sang montir mengabarkan bahwa mobilku rusak berat, mesin penggeraknya rusak dan hanya bisa diperbaiki di Thaif atau di Riyadh. Maka akupun berdiri di bawah terik matahari,sementara istri dan anak-anakku tetap berada di dalam mobil.
Aku tidak tahu apa yang harus kukerjakan, anak-anakku bagaimana?, istriku?, mobilku? Aku sungguh bingung apa yang harus kulakukan.Orang-orang melewatiku dengan cuek. Hingga akhirnya, tak lama kemudian ada seseorang yang keluar dari pom bensin lalu berhenti  di mobilku yang  rusak lalu menyapaku,
“Assalamu’alaikum.”
Aku menjawab,
“Wa’alaikum salam”
Dia berkata,
“Ada apa dengan mobilmu,semoga baik-baik saja”.
Aku berkata,
“Mobilku rusak.”
            Rupanya orang ini punya keahlian tentang mesin mobil. Maka ia berkata,
“Ini rusak berat,tidak bisa diperbaiki.”
Aku berkata,
“Lantas solusinya bagaimana?”
            Kemudian ia menyampaikan sebuah ide yang selama hidupku tidak pernah aku mendengar ide semacam ini,padahal dia tidak mengenalku dan aku samasekali tidak mengenalnya. Ia berkata,
“Akhi.., engkau membawa keluarga sedangkan aku hanya sendirian..,engkau masukkan saja istri dan anak-anakmu ke mobilku terus bawalah mobilku,lanjutkan perjalananmu ke Riyadh, dan bertakwalah kepada Allah. Adapun aku gampang.., aku akan menunggui mobilmu, aku akan minum kopi di warung, dan aku makan siang , perjalananmu masih sekitar 400 KM. Kalau kamu sudah sampai di riyadh maka antarkanlah keluargamu pulang ke rumah, lalu kirim saja mobil pengangkut dari Riyadh untuk menjemput aku dan mobilmu. Aku akan menunggui mobilmu sampai datang mobil penjemput!”
Aku berkata,
“Wahai saudaraku,engkau tidak mengenalku. Bagaimana bisa engkau memberikan mobilmu kepadaku !”
Ia berkata,
“Perkaranya biasa saja. Lagipula mobilmu ada bersamaku,sementara  mobilku bersamamu.”
            Aku sungguh heran dengan sikap orang ini. Ia lantas segera mengeluarkan barang-barangku dari mobilku dan memasukannya kemobilnya,lantas ia berkata,
“Silahkan jalan,bertakwalah kepada Allah.”
            Maka akupun melanjutkan perjalananku hingga aku tiba di Riyadh di waktu maghrib, lalu akupun menyewa mobil pengangkut untuk menjemputnya dan mobilku. Dan ternyata mobil pengangkut baru sampai pada keesokan paginya. Hingga akhirnya dia baru sampai di riyadh pada waktu Dzuhur. Begitu sampai di Riyadh  akupun segera menemuinya untuk mengembalikan mobilnya. Aku berkata  kepadanya,
“Apa yang  kau kehendaki,mungkin  ada yang kau butuhkan, aku sungguh ingin  membalas kebaikanmu”
Ia berkata,
“Alhamdulillah,aku tidak melakkukan apa-apa buatmu. Mobilku sekarang kembali dan mobilmu juga sudah sampai di Riyadh.”
Aku berkata,
“Kalau begitu aku minta nomor teleponmu.”
Diapun memberikan nomor teleponnya dan kamipun berkenalan sebentar.
            Setelah itu berjalanlah hari,berlalulah minggu,lewatlah bulan. Suatu hari akupun berkumpul dengan sahabat-sahabatku membicarakan tentang perbuatan-perbuatan baik. Lalu aku ceritakan kepada mereka kisahku ini, tentang pertolongan dari seseorang yang aku tidak pernah mengenalnya dan ia tidak pernah mengenalku.
            Sungguh aku tidak menyangka ada kebaikan lagi di dunia ini hingga akhirnya aku bertemu dengan orang ini, ia telah berbuat baik kepadaku.
            Akupun teringat bahwasannya sudah lama aku tidak meneleponnya,maka akupun mencari nomor teleponnya,lalu akupun meneleponnya. Akan tetapi ternyata yang mengangkat telepon adalah istrinya. Maka aku  berkata,
“Dimanakah si fulan?”
Ternyata istrinya menjawab dengan nada yang ketus,
“Apalagi yang kalian inginkan? Dia sudah dipenjara!”
Akupun terperanjat,lalu aku bertanya,
“Kenapa dipenjara ?”
Istrinya dengan nada ketus berkata,
“Kamu dan orang-orang  yang sepertimu selalu saja datang dan menagih hutang hingga akhirnya suamiku dipenjara!”
            Aku bertanya lagi,
“Di penjara mana?”
            Maka istrinya mengabarkan bahwasannya ia dipenjara di sebuah penjara di Riyadh. Maka keesokan harinya aku hendak berniat membalas kebaikannya. Maka akupun membawa uang 100 ribu real(sekitar 50 juta rupiah) lalu aku pergi menuju penjara tersebut. Aku menemui kepala penjara, lantas aku bertanya kepadanya,
“Apakah si fulan di penjara di sini”
            Dia berkata,
“Benar”
Aku berkata,
“Apa masalahnya?”
            Dia berkata,
“Karena masalah hutang.”

            Akupun mengeluarkan 100 ribu real, lalu aku berkata,
“Ini uang 100 ribu real,keluarkanlah ia dari penjara,dan jangan beritahu dari siapa. Sampaikan saja bahwasannya ada seorang dermawan yang memberikan,lunasi hutang-hutangnya dan keluarkanlah ia dari penjara”.
            Kepala penjara tersebut lalu memanggil orang ini dan mengabarkan kepadanya bahwa ada orang yang ingin membebaskannya dengan menyumbangkan uang 100 ribu real. Kepala penjara berkata kepadanya,
“Ambillah uang  ini,semoga bermanfaat bagimu.”
            Akan tetapi ternyata ia berkata,
“Jazakallahu khoiron, akan tetapi 100 ribu real ini tidak bermanfaat bagiku. Hutangku 3 juta real (sekitar 7.5 milyar)”.
            Rupanya orang ini telah masuk dalam perdagangan dan mengalami kerugian hingga akhirnya terlilit hutang sejumlah 3 juta real yang menyebabkan ia dipenjara karena tidak mampu untuk melunasinya. Lantas ia berkata kepada kepala penjara,
“Ketahuilah uang 100 ribu real ini tidak bermanfaat bagiku, akan tetapi gunakan uang ini untuk membebaskan orang-orang yang dipenjara bersamaku yang terlilit hutang 7 ribu real,atau 10 ribu real,atau 20 ribu real.”
            Kepala penjara berkata,
“Aku jadi bingung,manakah yang lebih  menakjubkan? Apakah  perbuatan sang dermawan yang telah menyumbangkan 100 ribu realnya tanpa ingin diketahui, ataukah perbuatan orang yang dipenjara ini  yang tidak memiliki uang sepeserpun dan dalam kondisi dipenjara lantas membebaskan teman-teman penjaranya?!”
Setelah 2 atau 3 minggu kemudian maka aku kembali menelepon orang itu, dan ternyata yang mengangkat telepon adalah istrinya kembali. Dia lalu mengabarkan kepadaku bahwasannya suaminya masih dipenjara. Maka akupun kaget,lalu kututup teleponku dan segera  aku berangkat menemui kepala penjara. Lalu aku berkata,
“Saudaraku,3  minggu yang lalu aku kemari dan aku memberikan kalian 100 ribu real untuk membebaskan si fulan,lantas kenapa kalian belum membebaskannya?”
Kepala penjara berkata,
“Wahai saudaraku,hutangnya 3 juta real, hanya 100 ribu real tentu tidak bisa membebaskannya. Akan tetapi wahai saudaraku, mana yang lebih aneh dan menakjubkan,apakah perbuatanmu ataukah perbuatannya”.
Lantas kepala penjarapun menceritakan kepadaku apa yang telah terjadi. Maka akupun terperangah. Aku berkata ,
“Sungguh luar biasa orang ini!”
Lalu aku berkata kepada kepala penjara,
“Kalau begitu berikan kepadaku bukti-bukti hutangnya yang sebesar 3 juta real.”
            Kebetulan aku adalah orang yang dilapangkan rizki dan juga aku punya banyak kenalan, maka akupun mencari bantuan dengan menemui orang-orang kaya hingga akhirnya setelah 3 bulan berlalu akupun bisa mengumpulkan uang  sebesar 3 juta real, lalu akupun membayarnya kepada kepala penjara untuk membebaskannya. 
                       
                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar